rUmitnya sebUah maaf


hampir fajar, mata ku tak juga mau terlelap
teringat dengan diam yang kau pesankan padanya
seperti belati di sela rusukku
bukan sakit yang ku takutkan,,,
tapi sebuah dendam yang menghancurkan kita
apa mungkin
aku bisa memberikan maaf padamu
dengan cara yang sama seperti yang kau berikan
diam.....


begitu banyak makna yang kau siratkan di sana
sesaat maafku cuma dibibir
tak mudah meredupkan dendam
seperti mencoba memadamkan cinta ku
dulu...
rumit untuk ku memilihnya
mendendam karna luka yg kau titipkan
atau memaafkan karna kasih sayang ku
yang pasti aku menyayangimu
walau belum bisa memaafkanmu


No comments:

Post a Comment